Perekonomian Indonesia kembali menunjukkan ketahanannya di tengah gejolak ekonomi dunia. Berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2025 tercatat positif, menandakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih kokoh meskipun tekanan global terus meningkat.
Pertumbuhan Ekonomi Tetap Stabil
Selama periode Juli hingga September 2025, ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 5,1 persen secara tahunan (year-on-year). Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 5,0 persen. Kinerja positif tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga yang tetap kuat, peningkatan ekspor komoditas unggulan, serta perbaikan investasi di sejumlah sektor strategis.
Menurut para ekonom, ketahanan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya daya beli masyarakat yang terjaga berkat kebijakan pemerintah dalam menstabilkan harga bahan pokok dan energi. Selain itu, program stimulus fiskal dan peningkatan belanja modal pemerintah juga turut mendorong aktivitas ekonomi di berbagai daerah.
Sektor Unggulan Pendorong Pertumbuhan
Beberapa sektor menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini. Sektor industri pengolahan masih menjadi kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan pangsa sekitar 19 persen. Disusul oleh sektor perdagangan, konstruksi, dan pertanian yang menunjukkan kinerja solid.
Sektor pariwisata dan transportasi juga mulai bangkit setelah terdampak pandemi beberapa tahun lalu. Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara, terutama di destinasi unggulan seperti Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo. Kondisi ini turut memperkuat kinerja sektor jasa dan perhotelan yang menyumbang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Tekanan Eksternal Masih Bayangi
Meski tumbuh positif, perekonomian Indonesia tetap menghadapi berbagai tantangan dari luar negeri. Ketidakpastian global akibat perlambatan ekonomi di Tiongkok, konflik geopolitik di Timur Tengah, serta kebijakan suku bunga tinggi di Amerika Serikat menjadi faktor yang menekan ekspor dan nilai tukar rupiah.
Selain itu, harga komoditas dunia yang mulai menurun turut memengaruhi pendapatan ekspor dari sektor tambang dan perkebunan. Namun demikian, pemerintah tetap optimistis bahwa dengan diversifikasi pasar dan penguatan industri hilirisasi, dampak negatif dari gejolak global dapat diminimalkan.
Pemerintah Dorong Transformasi Ekonomi
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah terus mendorong transformasi ekonomi menuju sektor bernilai tambah tinggi. Program hilirisasi industri, peningkatan investasi hijau, serta digitalisasi ekonomi menjadi fokus utama kebijakan nasional pada 2025.
Kementerian Investasi melaporkan bahwa nilai investasi pada kuartal III mencapai lebih dari Rp 360 triliun, dengan kontribusi besar dari sektor manufaktur, energi terbarukan, dan ekonomi digital. Pemerintah juga mempercepat pembangunan infrastruktur strategis seperti jaringan transportasi, pelabuhan, dan kawasan industri guna memperkuat konektivitas dan daya saing nasional.
Prospek Ekonomi Akhir Tahun 2025
Menjelang akhir tahun, para analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada di kisaran 5,0–5,2 persen secara keseluruhan. Dengan stabilitas politik yang terjaga dan inflasi yang terkendali di bawah 3 persen, prospek ekonomi nasional dinilai cukup positif.
Namun, pemerintah tetap diminta waspada terhadap potensi pelemahan global yang bisa berdampak pada ekspor dan nilai tukar. Upaya menjaga ketahanan pangan, energi, dan peningkatan daya saing UMKM menjadi kunci keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 menjadi bukti kuat bahwa negara ini mampu bertahan di tengah tekanan global. Dengan strategi pembangunan yang berkelanjutan, dukungan investasi, serta kebijakan fiskal yang tepat, Indonesia berpotensi mempertahankan tren positif hingga akhir tahun. Optimisme ini menjadi sinyal bahwa fondasi ekonomi nasional semakin tangguh menuju masa depan yang inklusif dan berdaya saing tinggi.








