Berita  

Masalah pelanggaran hak pekerja serta situasi kegiatan di bagian informal

Arena Sunyi Pelanggaran Hak: Potret Pekerja Informal

Di balik hiruk pikuk ekonomi dan geliat pembangunan, jutaan nyawa menggantungkan hidup di sektor informal. Dari pedagang kaki lima, asisten rumah tangga, buruh lepas harian, hingga pekerja gig seperti pengemudi ojek daring, mereka adalah roda penggerak yang seringkali luput dari perhatian. Namun, di arena yang fleksibel ini, masalah pelanggaran hak pekerja justru mengakar kuat dan terjadi dalam kesunyian.

Situasi Pelanggaran Hak di Sektor Informal:

  1. Minimnya Perlindungan Hukum: Pekerja informal seringkali tidak memiliki kontrak kerja tertulis, membuat mereka rentan terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak tanpa pesangon atau alasan yang jelas.
  2. Upah di Bawah Standar: Konsep upah minimum provinsi (UMP) atau upah minimum kota (UMK) seringkali tidak berlaku bagi mereka. Upah ditentukan sepihak, jauh di bawah kelayakan hidup, dan seringkali dibayar harian atau per proyek.
  3. Jam Kerja Tak Terbatas: Tanpa batasan jam kerja yang jelas, pekerja informal kerap dituntut bekerja melebihi batas wajar tanpa kompensasi lembur. Hak cuti atau istirahat pun sering diabaikan.
  4. Tanpa Jaminan Sosial: Akses terhadap jaminan kesehatan (BPJS Kesehatan) atau jaminan ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) sangat minim. Ini membuat mereka sangat rentan jika sakit, mengalami kecelakaan kerja, atau di hari tua.
  5. Risiko Keselamatan Kerja: Lingkungan kerja yang tidak standar, kurangnya alat pelindung diri, dan minimnya pelatihan keselamatan membuat pekerja informal terekspos pada risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja tanpa adanya pertanggungjawaban dari pemberi kerja.
  6. Kekerasan dan Diskriminasi: Terutama pada kelompok rentan seperti asisten rumah tangga atau pekerja migran, kasus kekerasan fisik, verbal, bahkan seksual, serta diskriminasi berbasis gender atau usia, masih kerap terjadi.

Mengapa Masalah Ini Persisten?

Ketergantungan ekonomi yang tinggi, posisi tawar pekerja yang lemah, kurangnya regulasi yang spesifik dan efektif untuk sektor informal, serta pengawasan yang minim menjadi alasan utama mengapa pelanggaran ini terus berulang. Pekerja seringkali memilih diam demi mempertahankan pekerjaan mereka.

Pelanggaran hak pekerja di sektor informal bukan hanya sekadar masalah ekonomi, melainkan juga isu kemanusiaan dan keadilan sosial. Memberi perhatian serius pada kelompok ini adalah kunci untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *